BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih
muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu
filsafat tentang jiwa manusia.
Sesuai
dari katanya bahwa psikologi terdiri dari dua kata yang mempunyai arti.
Psikologi ini merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Dimana ilmu
ini sangat penting untuk kita pelajari sebagai mahasiswa dan mahasiswi
Pendidikan Agama Islam yang akan di aplikasikan nanti kalau sudah masuk dunia
mengajar dan terjun di masyarakat.
Perhatian pada psikologi yang
terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan
dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada
pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Maka bagaimana perhatian tentang
perhatian psikologi umum.
Pengamatan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang cerdas. terjadi
terhadap suatu proses dengan maksud merasakan dan memahami pengetahuan dari
sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan.
B.
Rumusan Masalah
Sesuai
dengan latar belakanag yang telah dipaparkan diatas, maka dapat di rumuskan
masalah sebagai berikut:
1.
Menjelaskan
tentang pengertian perasaan.
2.
Menjelaskan
tentang cirri-ciri perasaan.
3.
Menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi perasaan.
4.
Menjelaskan
tentang intensitas perasaan.
5.
Menjelaskan
tentang dimensi perasaan.
6.
Menjelaskan
jenis-jenis perasaan.
C.
Tujuan Penulisan
Sesuai
dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka adapun tujuan dari
pembuatan makalah yaitu:
1.
Untuk
mengetahui dan memahami pengertian perasaan.
2.
Untuk
mengetahui ciri-ciri perasaan.
3.
Untuk
mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perasaan.
4.
Untuk
mengetahui intensitas perasaan.
5.
Untuk
mengetahui dimensi perasaan.
6.
Untuk
mengetahui jenis-jenis perasaan.
D.
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan
makalah ini:
Dengan adanya makalah
ini, diharapkan dapat berguna terutama
bagi penyusun makalah untuk dapat
menambah khazanah ilmu pengetahuan dan dapat pula menjadi bahan masukan bagi
pihak yang membaca atau mmahami makalah ini dan membrikan masukan untuk
penyempurnaan makalah dari berbagai kekurangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Perasaan
Perasaan atau dalam istilah lain disebut “renjana”
adalah gejala psikis yang memiliki sifat khas subjektif yang berhubungan dengan
persepsi dan dialami sebagai rasa senang-tidak senang, sedih-gembira dalam
berbagai derajat dan tingkatannya.
Menurut Maramis (1999), perasaan adalah nada
perasaan menyenangkan atau tidak, yang menyertai suatu pikiran dan biasanya
berlangsung lama serta kurang disertai oleh komponen fisiologik.
Perasaan adalah sesuatu tentang keadaan jiwa
manusiayang dihayati secara senang atau tidak senang.
·
Contoh:
ü Perasaan
menyenangkan: senang, bangga, kasih saying, gembira, enak, lezat, keindahan,
dan ketenangan.
ü Perasaan
tak menyenangkan: sedih, kecewa, sakit, gelisah, dan kacau.
Menurut Kartono K. (1996), perasaan atau
renjana adalah reaksi rasa dari segenap organisme psiko-fisik.
Menurut Abu Ahmadi (1983), perasaan
adalah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan
senang atau tidak senang dalam hubunga dengan peristiwa mengenal dan bersifat
subjektif.
B.
Ciri-ciri
Perasaan
Setiap
individu memiliki reaksi yang bersifat individual dalam menghadapi suatu
keadaan, baik itu persepsi, perasaan, dan emosi.
Ciri-ciri
dari perasaan yaitu:
1. Perasaan
selalu terkait dengan gejala kejiwaan yang lain, khususnya persepsi.
Contoh:
ü Dalam
diri seseorang timbul perasaan gelisah dan takut karena memikirkan atau
mengingat trauma pada masa lalu.
ü Perasaan
gembira saat mendapatkan hadiah yang diberikan oleh orang tua.
2. Perasaan
sifatnya individual atau subjektif.
Contoh:
ü Pada
saat menonton suatu pertandingan sepak bola, ada yang gembira karena tim yang
di andalkan dapat memasukkan bola ke gawang lawan, tapi ada juga yang sedih
karena tim yang dibanggakannya kalah.
ü Dalam
keluarga, pada saat anaknya belum pulang dari sekolah, si ibu mungkin cemas,
tapi si bapak tenang-tenang saja.
C.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Timbulnya Perasaan.
1. Keadaan
jasmani atau fisik individu yang bersangkutan.
Contoh:
ü Perasaan
individu yang sedang sakit, lebih sensitive dibandingkan orang sehat.
ü Perasaan
individu yang pendek gemuk kebal terhadap kritik.
2. Struktur
kepribadian individu dalam mengalami suatu perasaan.
Contoh:
ü Individu
yang kepribadiannya mudah marah.
ü Individu
yang berkepribadian introvert memiliki perasaan yang sensitive.
ü Kepribadiannya
peramah biasanya perasaanya halus.
3. Keadaan
temporer pada diri individu pada diri individu atau bergantung pada suasana
hati, individu yang sedang kalut pikirannya sangat peka terhadap perasaan di
banding orang yang normal.
D.
Intensitas
Perasaan
Intensitas
(tingkat dan kekuatan) perasaan bergantung pada hal-hal sebagai berikut :
a.
Intensitas perasaan persepsi lebih kuat
dibanding tanggapan, fantasi dan ingatan.
Misalnya
perasaan saat bertemu dengan saudara kandung yang sudah lama
berpisah,
intensitasnya lebih kuat dibanding perasaan yang timbul tatkala hal itu
sudah
menjadi kenangan.
b.
Intensitas perasaan melalui pengamatan
indra pembau dan pengecap intensitasnya
lebih tinggi dibanding
perasaan melalui penglihatan dan pendengaran,misalnya perasaan akibat mencium
bau bangkai lebih intens dari pada mendengar suara gaduh.
c.
Intensitas dipengaruhi oleh faktor fisik
dan psikis, misalnya dahulu, perasaan saya
apabila
mendengar musik dangdut muak sekali,
tetapi sekarang, begitu
mendengar
alunan musiknya saja sudah ingin joget.
d.
Intensitas perasaan turun karena perasaan itu dialami berulang-ulang atau
sudah
cukup lama, misalnya memutar
VCD dengan lagu-lagu yang berulang-ulang membosankan, perasaannya tidak senang
di banding pada saat pertama kali memutar VC
tersebut.
E.
Dimensi
Perasaan
Menurut Wund:
Seperti
di kemukakan oleh Bimo Walgito (1989), menurut Wund perasaan itu memiliki 3
dimensi, yaitu :
a. Perasaan
senang dan tidak senang, misalnya
seorang pasien merasa senang karena penyakitnya dinyatakan sembuh oleh dokter
atau seorang pasien merasa tidak senang di rawat di suatu rumah sakit karena
pelayanannya jelek.
b. Perasaan
excited atau inner feeling, yaitu perasaan yang dialami individu disertai
prilaku atau perbuatan yang tampak, misalnya karena diterima masuk akademi
keperawatan, perasaannya gembira disertai menari-nari.
c.
Perasaan expectancy atau release
feeling, yaitu perasaan yang masih dalam pengharapan atau memang betul-betul
telah terjadi.
Contoh
:
·
Alangkah bahagia perasaan saya apabila
kelak dapat meneruskan ke S1 Keperawatan setelah lulus D3 Keperawatan.
·
Waktu saya dinyatakan diterima di D3
Keperawatan, perasaan saya betul-betul gembira sekali.
Menurut Stern:
Sebagaimana dipaparkan oleh Bimo Walgito
(1989), yang manyebutkan bahwa dimensi
perasaan adalah :
a. Perasaan present, yaitu perasaan yang berhubungan dengan situasi actual atau yang sedang
terjadi, misalnya saya merasa senang karena saat ini anak saya bias kuliah di
Akademi Keperawatan.
b.
Perasaan yang menjangkau maju, yaitu
perasaan yang masih dalam pengharapan, misalnya alangkah gembiranya apabila
kelak anak saya menjadi seorang dokter.
c. Perasaan
yang berhubungan dengan waktu lampau, misalnya
merasa sedih apabila mengingat masa lampau, sewaktu masih anak-anak yang penuh
derita.
F.
Jenis
Perasaan
Menurut Max Scheler
Kartini
Kartono (1996), mengemukakan bahwa menurut Max Scheler, perasaan itu ada 4
macam, yaitu :
a. Perasaan
pengindraan/indriawi atau tingkat sensoris,
yaitu perasaan yang berhubungan dengan beberapa pengamatan pengindraan,
atau rangsangan jasmaniah, misalnya rasa nyeri, panas, dingin, pahit, asin,
geli dan bau.
b. Perasaan
kehidupan vital, yaitu perasaan yang
berhubungan dengan fungsi hidup atau kondisi jasmaniah, perencanaan makanan,
pernapasan dan peredaran darah, termasuk juga perasaan insting, misalnya rasa
lelah, segar, capek, haus, lapar, kurang enak badan dan lesu.
c. Perasaan kejiwaan atau psikis, yaitu perasaan yang dapat diberi motivasi,
misalnya rasa gembira, susah, sedih, takut, kecewa, simpati, benci, bahagia,
tertekan, dan senang.
d. Perasaan kepribadian, yaitu perasaan yang berhubungan dengan keseluruhan kepribadian,
penilaian, diri dan harga diri, misalnya perasaan harga diri, perasaan percaya
diri, putua asa dan perasaan puas.
Menurut Kohnstamm
Bimo
Walgito (1986), juga menguraikan pendapat Kohnstamm bahwa macam perasaan, yaitu
:
a. Perasaan
keindraan, yaitu perasaan yang
berhubungan dengan pengamatan melalui alat indra, misalnya pengamatan
pengecapan, pengamatan bau, pengamatan pendengaran, dingin, panas dan nyeri.
Adapun yang termasuk kedalam persaan ini
adalah lapar, haus, sakit dan lelah.
b. Perasaan
kejiwaan, dibedakan menjadi :
ü Perasaan
intelektual-Intelektual atau pikiran berasal dari bahasa yunani, artinya
intellect, yaitu perasaan yang timbul
atau menyertai pekerjaan intelek dan memperkuat dorongan pengetahuan dan
perasaan yang timbul atau menyertai apabila individu dapat memecahkan suatu
persoalan/penemuan baru sebagai hasil kerja dari sudut intelektual.
Contoh :
·
Dapat memecahkan soal hitungan.
·
Memahami suatu pelajaran.
·
Tidak memahami suatu pelajaran.
ü Perasaan
kesusilaan atau perasaan etis. Etis berasal dari bahasa Yunani ethica, yaitu perasaan yang timbul
apabila individu menghayati hal-hal yang baik dan buruk, menurut norma-norma
kesusilaan. Ukurannya adalah kata hati, hati nurani atau conscience.
Contoh:
·
Berbuat sesuatu yang baik, kata hati
kita adalah sesuai dengan norma-norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat,
misalnya seorang perawat yang mengabdikan dirinya semata-mata karena panggilan
jiwa dan kemanusiaan adalah perbuatan yang mulia.
·
Berbuat sesuatu yang buruk, kata hati
kita adalah bertentangan dengan norma masyarakat, misalnya ucapan seorang
perawat sangat menusuk hati pasien yang di rawatnya.
ü Perasaan
keindahan atau aesthetica, yaitu perasaan yang timbul apabila individu
mengamati sesuatu yang indah atau jelek. Ukuran perasaan keindahan adalah cita
rasa, yaitu ukuran yang dipergunakan pada waktu menganggapsesuatu indah atau
jelek.
Contoh :
·
Pemandangan di daerah Bulukumba sangat
indah.
·
Betisnya indah bagaikan betis belalang.
ü Perasaan
kemasyarakatan atau sosial, yaitu perasaan yang timbul dalam diri individu,
berkaitan dengan interaksi individu dengan orang lain. Dalam perasaan
kemasyarakatan dapat berupa perasaan individu terhadap orang lain dan
pengalaman individu dengan orang lain.
Contoh :
·
Simpati, empati, antipati, cinta, benci,
persahabatan, permusuhan, cemburu, iri hati, persatuan dan kesatuan, egoisme
atau mementingkan diri sendiri, atau mementingkan orang lain, perasaan kebangsaan.
ü Perasaan
harga diri, yaitu perasaan yang menyertai harga diri individu. Perasaan
memiliki harga diri yang tinggi apabila orang mendapatkan penghargaan, sukses,
atau sebaliknya, harga diri rendah apabila dalam kehidupan gagal.
Contoh :
·
Seseorang memiliki harga diri setelah
usahanya berhasil dan berkembang dengan baik.
·
Seorang mahasiswa memiliki harga diri
yang tinggi Karena menjadi bintang kampus.
·
Seorang mahasiswa tidak memiliki harga
diri karena kuliahnya kandas di tengah jalan dan sekarang jadi pengangguran.
ü Perasaan
ke ketuhanan, yaitu perasaan yang
menyertai kepercayaan kepada sang pencipta (Tuhan Yang Maha Esa) sebagai bentuk
perasaan tertinggi, terdalam, mulia dan teragung pada manusia. Perasaan ini
membawa individu untuk berbuat baik, berbuat sholeh, melakukan perbuatan luhur
dan perbuatan suci. Perasaan lain, misalnya takjub terhadap kebesaran Tuhan,
tawakkal, tak kuasa dan pasrah.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perasaan
adalah sesuatu tentang keadaan jiwa manusiayang dihayati secara senang atau
tidak senang.
Perasaan
dapat diidentifikasikan secara psiko-fisik karena kehadirannya terkait langsung
dengan jiwa dan fisik manusia. Ketika tengah dilanda kesenangan yang memuncak,
manusia akan mendapatkan kepuasan secara psikis.
B.
Saran
Penulis
menyarankan kepada para pembaca bahwa saya dari penulis menerima dengan lapang
dada segala kritikan dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah
ini.
Dan menyarankan kepada
para pembaca hendaknya tidak hanya mengambil satu referensi dari makalah ini
saja dikarenakan kami dari penulis menyadari bahwa makalah ini hanya mengambil
referensi dari beberapa sumber saja.
DAFTAR
PUSTAKA
episentrum.com/search/pengertian-perasaan-menurut-psikologi.html